Dari Penyambutan Hingga Daurah
Alhamdulillah, santri program Kulliyatul Aimmah wal Huffazh sejak tanggal 5 sudah mulai berdatangan. Selama bulan Desember 2020 ini para santri dari berbagai daerah memang terjadwal berdatangan dengan empat zonasi. Zonasi sangat jauh yaitu ssantri yang berasal dari pulau sumatera, kalimantan, sulawesi, papua, tiba pada tanggal 5 dan 6 Desember 2020.
Kemudian untuk daerah yang sedang, yaitu yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat bagian Timur (Bandung, Majalengka, Garut, Ciamis, Banjar, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Cimahi, dll), jadwal tiba di Ma’had adalah hari Sabtu dan Ahad, 12 & 13 Desember 2020.
Selanjutnya Untuk yang berasal dari Jakarta, Bekasi, Depok, Banten, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Karawang, jadwal tiba di Ma’had adalah hari Sabtu dan Ahad, 19 & 20 Desember 2020.
Lalu yang terakhir, untuk yang berasal dari Bogor Kota dan Kabupaten, jadwal tiba di Ma’had adalah hari Sabtu dan Ahad, 26 & 27 Desember 2020.
Pembagian ini dilakukan ma’had sebagai upaya untuk mengikuti arahan dari petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Maka para orang tua santri hanya boleh mengantarkan santri di depan gedung saja, disambut oleh Asatiz dan pimpinan Ma’had. Menggunakan sistem drivethru agar terhindar kontak langsung dengan asatiz. Selain itu, setiap barang bawaan santri dilakukan penyemprotan, semuanya wajib mengenakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, serta santri yang baru datang, selepas pamitan diminta untuk mandi dan mengganti bajunya.
Setelah istirahat dan fresh, maka Selasa (8/12) dimulai Program Daurah offline, agar target penguasaan lughah, qaraah dan hapalannya tercapai. Daurah ini ada tiga target. Tahsin dan Tahfidz bagi yang belum memenuhi target, sekaligus ziyadah (penambahan) bagi yang sudah melampaui target. Kedua, menyelesaikan target Lughah Arabiyyah. Ketiga, persiapan semester genap agar siap 100% untuk KBM offline, sekaligus mulai Kurikulum al-Azhar al Syarif. Selain itu kegiatan harian santri yang bermula dari qiyamul lail, muraja’ah, ibadah nafilah dan lainnya di bawah pengasuhan Musyrif Sakan tetap berjalan sebagaimana sebelumnya dilakukan di rumah.
Bagi santri yang belum tiba di Ma’had, tetap bisa mengikuti daurah selama sebulan melalu daring, hal ini dilakukan agar sama-sama mencapai target bahasa arab dan alquran. Begitupun dengan kegiatan harian masih berjalan di bawah bimbingan orang tua masing-masing. [AJ]